Kualitas Beton Pondasi Proyek Revitalisasi SMP 1 Megamendung Dipertanyakan

    Kualitas Beton Pondasi Proyek Revitalisasi SMP 1 Megamendung Dipertanyakan
    Pekerja memasukan adukan manual coran beton ke kolom ( foto dok: Indonesiasatu.co.id)

    KAB.BOGOR, - Pekerjaan revitalisasi ruang kelas di SMPN 1 Megamendung yang menelan anggaran 1, 3 milyar jadi sorotan publik. Pasal nya, proyek yang bersumber dari APBD Kab.Bogor TA 2022 tersebut terlihat menggunakan coran beton yang diaduk secara manual untuk salah satu struktur bangunan. Hal ini terpantau oleh media saat melakukan liputan ke lokasi, Selasa (4/10).

    Terlihat para pekerja menuangkan adukan coran beton tersebut ke dalam kolom utama pondasi cakar ayam.

    Mandor proyek, Jeje yang dijumpai di lokasi menuturkan, untuk pondasi kolom dan slof menggunakan coran beton dengan cara site mix atau adukan molen. Namun dirinya ragu saat ditanya mutu (K) coran yang digunakan.

    "75 apa 225 ya, jadi bandingan nya 1 semen, 5 pasir, 4 split, tapi itu tergantung pasir nya, kadang-kadang bisa 6 bisa 4 split, karena itu kalau pasir nya kasar bisa dikurangi, ” ujar Jeje.

    Untuk gugus kubus coran beton ukuran 15cm×15cm sendiri, kata Jeje, baru mau dibikin.

    Sementara pihak pelaksana, Deni yang dicoba dikonfirmasi awak media melalui chat WhatsApp terkait adukan secara manual menjelaskan bahwa semua sudah benar dan sesuai RAB.

    "Sudah sesuai RAB dan itu nama nya beton site mix, kalau buat plat lantai batu ready mik K225, ” terang nya.

    Terkait tidak adanya gugus kubus, pelaksana menjelaskan bahwa karena sudah ada desain mix dari Lab PUPR.

     Saat ditanya apakah sudah dilakukan uji Lab terkait mutu beton nya, pelaksana mengarahkan awak media untuk datang ke lokasi.

     “Ke lokasi aja kang, nanti ada hasil uji lab nya sama orang logistik, ” sambung nya.

    Sebelumnya, Kepala UPT Laboratorium Bahan Konstruksi Kelas A Dinas PUPR Kab.Bogor, Bobby Wahyudi, S.T., M.P yang dimintai tanggapannya mengatakan, terkait uji mutu beton wajib dilakukan melalui uji lab sebelum pengecoran.

    “Ya, harus ada uji mutu dulu sebelum dilakukan pengecoran, ” jawab singkat nya melalui pesan singkat, Selasa (4/10).

    Kepala UPT Lab ini juga menambahkan, kehadiran konsultan pengawas saat dilakukan pengadukan komposisi coran beton dengan cara site mix adalah wajib.

    Dilansir dari halaman situs konstruksi dijelaskan, site mix adalah metode pengolahan beton yang dicampur di lapangan, biasanya menggunakan mesin pengaduk molen. Sewaktu mencampur di lapangan, agregat kasar (kerikil / split) dimasukkan ke dalam molen terlebih dahulu, kemudian diikuti agregat halus (pasir) dan terakhir semen. Semuanya dalam takaran tertentu sesuai dengan mutu beton yang diinginkan. Ketika semua bahan sudah masuk, molen diputar sehingga semua bahan tercampur merata, dan kemudian barulah ditambahkan air sedikit demi sedikit.

    Terkait adukan coran beton sendiri harus merujuk kepada Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 7656:2012 tentang Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa.

    Untuk diketahui, proyek revitalisasi ruang kelas di SMPN 1 Megamendung ini menelan anggaran Rp1, 379, 770, 000, 00. Bertindak sebagai pihak penyedia jasa CV. BANGUN JAYA MANDIRI dan konsultan pengawas CV. WANGUN TOHAG dengan masa pekerjaan kurang lebih 3 bulan (16 September-29 Desember). ( LUKY )

     

    jawa barat
    Jurnalis

    Jurnalis

    Artikel Sebelumnya

    DPC Pemuda Demokrat Kabupaten Bogor Sukses...

    Artikel Berikutnya

    Diduga Besi Tulangan Beton pada Proyek DPT...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Pergerakan Masyarakat saat Libur Nataru Diprediksi Capai 110 Juta Orang, Polri Siapkan Strategi Lalu Lintas
    Polri Evakuasi Ibu & Bayi yang Terjebak Banjir Bandang di Sukabumi
    Satgas Yonzipur 8/SMG Berhasil Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal di Perbatasan RI-Malaysia

    Ikuti Kami